Kebumen - Senin, 11 April 2022, MTsN 5 Kebumen gelar Ngaji Jurnalistik Milenial. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula MTsN 5 Kebumen ini, atas kerjasama dengan media masa Jawa Pos Radar Kebumen. Sebagai pematerinya ialah wartawan Jawa Pos, Mohammad Khafied Abdul Aziz. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengurus OSIS dan perwakilan setiap kelas serta bapak ibu guru pendamping.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan kepala madrasah Imam Pratomo, yang menyatakan rasa syukur dan mengapresiasi kegiatan ngaji jurnalistik karena baru pertama kali dilakasanakan di MTsN 5 Kebumen. Dengan diadakanya kegiatan Ngaji Jurnalistik, Imam Pratomo berharap dapat meningkatkan wawasan literasi, potensi siswa menulis, bisa menyusun berita dengan baik dan benar serta menjadi generasi milenial yang tangguh.
“Silahkan ikuti kegiatan ngaji jurnalistik ini dengan baik untuk menjadi penulis-penulis yang hebat,†tutur Imam Pratomo.
Sebelum memasuki materi jurnalistik, dipandu oleh Sugiyanti peserta Ngaji Jurnalistik melakukan Ice Breaking terlebih dahulu. Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi peserta ngaji Jurnalistik agar lebih semangat lagi mengikuti kegiatan. Ice Breaking berupa yel-yel, Tepuk Puasa, menambah semarak mengawali kegiatan Ngaji Jurnalistik
Dalam pemaparannya, Hafied menyampaikan tujuan kegiatan Ngaji Jurnalistik merupakan wadah untuk memberikan pengetahuan umum kepada para siswa tentang dunia jurnalistik sebagai modal skill salah satunya adalah dunia tulis menulis. Dengan pelatihan ini diharapkan akan memunculkan pelajar yang memiliki kemampuan di dalam mengelola media masa secara handal untuk mempercepat pencapaian tujuan organisasi atau suatu gerakan.
Kegiatan Ngaji Jurnalistik dimulai dengan membagikan Koran kepada peserta, selanjutnya peserta dikenalkan dengan media sosial koran Jawa Pos Radar Kebumen halaman Go To School yang memuat berita-berita seputar kegiatan dan prestasi sekolah. Materi dilanjut dengan dasar-dasar pembuatan berita, peserta diberikaan kesempatan untuk bertanya jawab dengan narasumber mengenai materi yang diberikan. Dari hasil pelatihan Ngaji  Jurnalistik siswa diberikan tugas untuk membuat berita dan dilombakan, selanjutnya berita yang bagus akan diberikan pengahargaan.
 “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis. Ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah,†ujar Hafied diakhir penyampaian materi.
Sementara itu, Ahmad Roidun selaku waka kesiswaan sekaligus Pembina OSIS mengapresiasi kegiatan Ngaji Jurnalistik dengaan harapan bekal yang diperoleh dari kegiatan ini dapat bermanfaat di masyarakat pada masa yang akan datang serta dapat berpartisipasi pada bidang pemberitaan.
“Melihat kegiatan ini terasa sangat bermanfaat, maka untuk kedepannya akan direncanakan kembali,†pungkas Roidun. (PIC)