Setiap
remaja dituntut untuk menguasai ketrampilan-ketrampilan sosial dan
kemampuan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitarnya. Ketrampilan
sosial dan kemampuan penyesuaian diri menjadi semakin penting dan
krusial manakala anak sudah menginjak masa remaja. Hal ini disebabkan
karena pada masa remaja individu sudah memasuki dunia pergaulan yang
lebih luas dimana pengaruh teman-teman dan lingkungan sosial akan sangat
menentukan. Ketrampilan-ketrampilan tersebut biasanya disebut sebagai
aspek psikososial. Salah satu aspek dari ketrampilan sosial adalah penerimaan sosial. Menurut Hurlock (dalamYusuf, 2002) penerimaan sosial adalah
individu dinilai positif oleh orang lain, mau berpartisipasi aktif
dalam kegiatan sosial, dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan
dengan orang lain. Dengan kata lain seseorang dapat diterima secara
positif oleh lingkungan sekitarnya dan mau berperan serta dalam
kegiatan-kegiatan sosial dalam masyarakat.
Sementara itu pengertian penerimaan sosial
menurut Berk (dalam Habibah, 2000) adalah kemampuan seseorang, sehingga
ia dihormati oleh anggota kelompok yang lainnya sebagai partner sosial
yang berguna. Kemampuan ini meliputi kemauan untuk menerima orang lain
sekurang-kurangnya sabar menghadapi, bersikap tenang, ramah tamah dan
sebagainya. Penerimaan sosial dapat memudahkan dalam pembentukan tingkah
laku sosial yang diinginkan, reinforcement atau modeling dan pelatihan
secara langsung dapat meningkatkan keterampilan sosial.
Penerimaan
sosial juga berarti dipilih sebagai teman untuk suatu aktifitas dalam
kelompok dimana seseorang menjadi anggota. Ini merupakan indeks
keberhasilan yang digunakan seseorang untuk berperan dalam kelompok
sosial dan menunjukkan derajat rasa suka anggota kelompok yang lain
untuk bekerja sama atau bermain dengannya (Hurlock, 1997). Individu yang
diterima secara sosial biasanya lebih mampu menerima dirinya sendiri,
hal ini karena terdapat korelasi yang cukup tinggi antara social
acceptence dan self acceptence sehingga dapat dikatakan bahwa individu
yang mempunyai tingkat penerimaan sosial yang tinggi akan memiliki
konsep diri yang positif (Centi dalam Habibah, 2000).